
Tridharma Perguruan Tinggi yang
terdiri dari penelitian, pengajaran dan Pengabdian Masyarakat merupakan satu
paket yang wajib dilaksanakan oleh sivitas akademika dalam lingkup Perguruan
Tinggi, Baik itu oleh mahasiswa ataupun Dosen. Jika mahasiswa memiliki program
khusus yang dituangkan dalam bentuk matakuliah Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM)
yang pelaksanaanya berada dalam sebuah desa. Kegiatan yang dimaksudkan sebagai
upaya proses learning together yakni
belajar bersama dalam suatu komunitas masyarakat, dimana mahasiswa ditempa dan
dituntut untuk mengamalkan ilmu yang telah didapatkanya di bangku kuliah. Maka
tak beda jauh, dosen atau tenaga pendidikpun dituntut untuk tidak hanya
melakukan pembelajaran dikelas, mereka juga harus mampu belajar dalam lingkup lebih
luas yaitu masyarakat. Jika kegiatan mahasiswa disebut sebagai KKM, maka dosen
memiliki kegiatan serupa yang dinamakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Selain sebagai sebuah upaya mengaplikasikan keilmuanya , PKM juga merupakan
perwujudan bahwa akademisi tidak boleh lepas dengan masyarakat, tidak boleh ada
gap antara mereka yang terdidik
dengan masyarakat. Karena mendidik adalah tanggung jawab mereka yang terdidik.
Salah satu bentuk PKM yang dilakukan oleh Dosen dari Program Studi Pendidikan
Matematika IKIP PGRI Bojonegoro ini adalah membudayakan literasi sejak dini.
Kegiatan yang dilaksanakan di
KB/PAUD Ceria di kawasan Perumahan Puri Dander Asri di desa Ngumpak Dalem ini berlangsung
dengan penuh keceriaan. Story telling
dipilih sebagai metode dalam penyampaian pembelajaran literasi bagi siswa PAUD
yang notabene belum bisa membaca secara mandiri. Buku yang dipilihkanpun adalah
buku yang penuh dengan gambar dan hanya sedikit kalimat didalamya.
Membelajarkan siswa PAUD tentunya berbeda dengan pengajaran di Perguruan
Tinggi, namun ini tidak menyurutkan langkah para Dosen Prodi Matematika ini.
literasi memang bukan tentang mengeja kata dan menuliskan rangkaian huruf
menjadi barisan cerita, literasi adalah tentang mencintai buku. PKM ini tidak
hanya menyasar siswa PAUD sebagai objeknya, namun lebih dalam lagi adalah
mencontohkan pada orang tua untuk membersamai anak melalui kegiatan story
telling. Lebih jauh menurut dr. Kevin Andrian secara medis membacakan buku
untuk anak memiliki manfaat mengaktifkan otak anak, merangsang kreativitas anak
lewat imajinasi yang dibangunya serta menciptakan kedekatan emosional orang tua
dan anak. Maka yukk luangkan waktu untuk membacakan buku.